Laman

Senin, 23 September 2019

Manusia bodoh

Tuhan..
ketika aku tak sanggup meniti jalan kehidupan di dunia ini.
Tak mampu menerka pahitnya roda kehidupan.
Dan tak kuasa menahan beban derita
Aku terpuruk dan benar memang sangat terpuruk
Namun..
Aku masih tak sadarkan diri hingga aku tak kuasa membuka lebar jendela mataku melihat keindahan dunia yang saat ini sedang diperbincangkan oleh alam.
Hingga akhirnya kau hadirkan sesosok pria yang ku sebut 'mantan' hadir dalam keterpurukanku
Kau sadarkan aku makna kehidupan lewat dia
Kau beri aku kekuatan lewat jemarinya yang mampu menggenggam erat tanganku dan menarikku menuju kehidupanku yang baru.

Sabtu, 21 September 2019

Hari ini aku ingin terbang, mengarungi samudra dan singgah di lautan Pasifik. Esok aku ingin singgah di singgasana kerajaan berdampingan dengan pangeran yang entah dari mana asalnya. Tuhan tau, aku lemah dan tak berdaya. Dengan begitu Tuhan berikan aku seribu kekuatan tuk bisa jalan tanpa kaki, berpikir tanpa otak dan makan tanpa tangan. Biarpun tangan patah, jatuh tanpa sayap, tidak masalah karena dunia itu keras tugas kita sekarang harus ngegasss..

Senin, 01 Oktober 2018

IMPIAN YANG TERTUNDA

                Malam yang sunyi datang, bulan purnama mulai  menampakkan cahayanya yang terang. Kupandangi bintang yang menari-nari diatas awan. Angin pun menyapa seolah ia hadir sebagai pelengkap, bertiup sepoi-sepoi merasuk kedalam tulang-tulang bak menyejukkan jiwa yang kelam.
                Ketika impian datang, pikiranku pun berputar . entah apa yang ingin diputar hanya malam yang akan menerka. Jantung mulai berdebar, tulang rusukku ikut bergetar seakan mereka yang menyaksikan impian yang datang.
                Didepan mata terbayang sesosok gadis manis berhijab, memakai jas putih dan tersenyum seperti rembulan yang cerah. Gadis itu pergi membawa alat yang tak lain adalah perlengkapan dokter. Tiba-tiba… bayangan itu hilang oleh kakak yang sengaja megagetkanku.
                “Doooooooooorrrrrrrrrrrrrrrr” sambil menepuk pundakku
                “Hhhhzzz…. Huh ngagetin aja” dengusku ke kakakku yang suka jail
               “nglamunin apa toh??? dari tadi dipanggil-panggil gak nyaut-nyaut, kalau gini marah-marah gak jelas” celotehnya
                “ahhh… belum cukup umur gak bakal ngerti urusan anak kecil” isengku
                “ohhhh…. Masih kecil toh??? Belum dewasa berarti yaa??? Kasian…”
                Sewot aja… eh kak jadi dokter itu apa enak???” tanyaku penuh penasaran
                “gak enak” jawabnya
                “kenapa kog gak enak???”
               “iya soalnya dokter itu susah pas kuliah tapi mudahnya pas dia udah dilokasi kerja” jelasnya sambil menatapku penuh heran.
                “kalau perawat kak???”
                “ kalau kamu mau kuliah diAKPER, dijamin enak Cuma pas kamu kerja nanti bakal banyak yang akan kerja jadi perawat”
                “lalu yang mudah apa kak???”
                “mau tau aja apa mau tau banget”
                “aku serius ini”
                “aku duarius deh”
                “ahhh tau deh”
                “ngambek”
                “enggak… siapa juga yang ngambek??”
              “kenapa kamu nanya-nanya gituan, bukannya kamu udah punya cita-cita, emang cita-cita kamu apa???” Tanya kakak dengan mencubit tanganku.
                “aduhh sakit… aku pengen jadi dokter, itu cita-citaku mulai kecil biar aku bisa bantu orang-orang sakit. Supaya mereka nanti bisa sembuh.”
                “kamu gak pengen jadi guru apa???” sahut ibuku
                “gimana yaa.. aku gak tertarik sepertinya, bu!!!”
                “padahal jadi guru itu enak”
                “pengangkatannya lama kan???”
                “iya kalau dijawa kalau diluar jawa yaa mudah toh”
                “a…. yang mau keluar jawa loh males bu, disana sepi gak seramai dijawa sini”
                “disana kan banyak hutannya, lah disini kan gak ada hutan, yaa mbok jangan disbanding-bandingkan toh yaa jelas beda jauh”
                “tapi aku pengen jadi dokter, bu”
                “jangan, ndok!!! Abi takut kamu gak kuat kuliah kedokteran” sahut ayahku
                “tapi aku pengen, yaudah bi aku kuliah di AKPER aja yaa???”
                “iya wes gak apa-apa”
                “beneran”
                “iya”
                Malam pun semakin gelap, tapi bulan masih tetap bersinar terang, mataku mulai sayu itu pertanda aku harus tidur, tuk memenuhi sunnah rasul. Bantal gulingku pun memanggik-manggil dan aku bergegas tidur.
                “bunda.. abi.. aku tidur”
                “iya.. jangan lupa berdo’a dulu”
                “iya.. selamat malam”
                “malam”
                Akupun tidur dengan lelap dan bermimpi dengan indahnya malam hingga saat itu aku tak sadar, pagi telah hadir matahari mulai muncul dari tempat persembunyiannya, bulan pun hilang saat matahari muncul. Tiba-tiba….
                “ayo bangun”
                “aaaaaa… masih ngantuk” sambil menggeliatan badan.
                “ikut gak kepantai, gak ikut yaa Alhamdulillah kalau iut yaa ayo”
                “kepantai sekarang??? Masih pagi tau!!” celetusku
                “yaudah kalau gak ikut, Alhamdulillah mobilnya longgar kalau kamu gak ikut” jailnya.
                “aaaaaaa… enggak-enggak aku ikut, wekk!!!”
                “yaudah cepat mandi sana”
                “iya bawel,” aku pun bergegas kekamar mandi.
                Setelah itu, aku dan kelurga berangkat kepantai dengan mengendarai mobil. Tak lama kemudian kita telah sampai ditempat tujuan. Kita pun turun dari mobil dan berjalan menuju pantai.
                “horee kita sampai”
                “iya.. jangan lupa kameranya”
                “oke”
                Ketika aku melihat ombak yang menggulung-gulung melukiskan pasang surut kehidupan. Menepis menjauhi  pantai ketika ia datang perlahan menuju imajinasi. Butiran pasir setiap saat dapat berubah menghantui sii pejalan kaki. Karamnya sampan tersebut ia perhatikan, hancur runtuh dan tak dapat dibenahi kembali. Partikel zat cair menghujani tumpukan ikan-ikan asing yang terjemur sore lalu. Ketika merendamnya dengan air garam, sehari semalam menunggu rasa asin itu muncul supaya kucing garong tetangga sebelah tak bisa mencuri pandang. Air laut warna biru adalah penghujung masa setelah kita berada dipantai balik cakrawala. Berebut merebahkan badan. Nandang berperang menguntai keberkahan. Kita pun bermain dengan air dan ombak, pasir putih yang indah dan setelah itu kita pun diajak pulang.
                “ayo pulang, udah siang”
                “ahh… masih pengen main bunda”
                “ayo… cepetan”
                “iya” sambil aku jalan menuju mobil.
Tiba-tiba dalam mobil ayahku berbicara.
                “kamu nanti jadi kuliah dimana??? Tanya abiku
                “AKPER MALANG” jawabku dengan senang.
                “ahh.. ngapain kuliah di AKPER” celetus kakakku
                “iya enakan ngambil sastra”
                “lah… betul itu, nanti kamu bisa jadi dosen”
                “biarin wes, cita-cita dia yang nentuin” jawab ayahku dengan nada halus
                “yee.. aku nanti jadi perawat”
“hadeeeehh"
sesampainya dirumah tiba-tiba ayahku berkata tentang cita-cita yang ingin kuraih dan itu sangat
mengecewakanku.
“cha” panggil ayahku
“iya,bii” jawabku
“ndok, gimana kalau kamu ngambil sastra saja, soalnya kalau kamu ngambil kesehatan  peluangnya sangat kecil ndok”
“tapi, bi aku pengen ngambil kesehatan” sambil menangis
“pikirin lagi yang matang , ndok !!! jangan sampai nyesel belakangan, takutnya nanti kamu gak dapat kerjaan, gimana???”
“iya, bii” jawabku dengan isak tangis yang mendalam
“iya cha, mending kamu ngambil sastra aja” pinta ibuku
“iya… lebih enak, peluang banyak” jawab kakakku
“aaaaa… sumpek” aku marah dan beranjak menuju kekamar
“yeee.. ngambek” jail kakakku
“berisik” sentakku
 Aku menangis dalam kamar, menumpahkan air mata dalam kesedihan. Rasa sakit yang kurasa sangat sakit dan sangat mendalam, kecewa tak dapat ku tahan. Perih saat hati tergores keinginan yang tak kesampaian. Derita akan kujalani sendiri hingga waktu akan menentukan jawaban. Hingga suatu saat mampu menaqhan dan memendam keinginan demi kebahagiaan orang tua yang kusayang. Dan aku pun setuju untuk berkecimbung didunia sastra.
“bii.. aku mau kuliah disastra”
“Alhamdulillah” jawab abi dan bundaku.
“yaa… harus mau toh!!! Usil kakakku
“tapi aku gak mau pas aku ngambil sastra jurusan apa yang aku pengen ditentuin kalian lagi” pintaku dengan nada agak keras.
Iya, mau ngambil apa???” abiku pun bertanya
“aku mau ngambil sastra daerah, karena sastra daerah jarang di Indonesia. Insyaallah nanti aku akan melanjutkan S2 dan aku nanti akan jadi seorang professor sastra daerah, jadi abi sama bunda dan terutama kakak, jangan melarang aku untuk cita-citau yang ini” jelasku
“oke” kakakku pun menjawab dengan mengacungkan jempolnya
“iya kalau itu terserah kamu” abi dan bunda pun menjawab.
“oke” jawabku
Dan sekarang semua orang ayah, bunda dan kakakku tak pernah bertanya-tanya lagi jurusan  apa yang akan ku ambil, dan aku pun lega.

Sabtu, 06 Januari 2018

Surat Cinta Tahun Baru Untuk Lila

Assalamu'alaikum
Kamu adalah wanita yang selalu memberi ku senyuman, memberi ku semangat tanpa tahu artinya menyerah. Berjalan bersama mu adalah cara untuk mempercepat waktu, dan merindukan mu adalah cara untuk memperlambat waktu.
Mungkin ini lucu bahkan aneh bagimu, tapi untuk pertama kalinya aku ingin berkata bahwa "aku suka kamu".
Kata yang mungkin setiap manusia dapat menjabarkan nya. Kata yang akan mewakili rasa yang tertanam dalam hati dengan bgtu rapi nya. Atau bahkan bisa menjadi kata tamparan dari ketidak berdayaan hati, maka dari itu aku akan mengirimkan kata sejuta maaf.
Dan unk pertama kalinya juga aku memohon izin kepada mu "untuk pergi menjauh darimu". Bukan karena aku benci atau pun kecewa, hanya untuk menjaga hati yang selalu lemah dan rapuh ini. Hati ini tidak tahu caranya untuk berbohong ataupun berdiri di atas keberanian, hati ini tidak bisa bersembunyi, bgtu juga dengan rasa.
Aku akan pergi, tapi bukan pula untuk berteman dengan perpisahan. Aku pergi karena aku tahu bahwa cinta akan berteman dengan kesakitan. Ingin aku berkata bahwa hati ini sudah tidak kuat lagi beradu kasih dengan kesedihan dan kesakitan.
Cinta akan selalu menguatkan, karna begitu lah hakikatnya cinta, maka aku ingin menjadikan ini sebagai secercah kekuatan untuk kita melangkah maju. Aku akan tetap menjadi aku dan kamu akan tetap menjadi kamu. Jalan akan terus berputar, hidup akan terus berlanjut dan kenangan akan terus menjadi cerita dalam ingatan.
Aku tak pernah menyesali pertemuan kita atau bahkan mengutuk perkenalan kita. Aku bersyukur bisa mengenal mu walau hanya sejengkal nama dan senyummu.
Terima kasih untuk waktu, perhatian, tenaga yang kamu berikan, akan aku rangkai dalam suatu kisah yang indah dalam ingatan untuk aku nikmati sendiri. Sekali lagi terimakasih dan mohon maaf.
Bendosari, 01 Januari 2018
Ttd. VGreen


Wassalamu'alaikum


Minggu, 30 Oktober 2016

My Resensi



PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

Judul Buku : Jejak Intelektual Pendidikan Islam
Pengarang   : Zaitur Rahem, M.Pd.I.
Penyunting : Agus Salim Chamidi
Penerbit      : Pustaka Ilmu
Tahun Terbit : 2016
Tebal           : xii + 124 halaman
Harga          : Rp. 48.500








Zaitur Rahem M.pd.I, lahir di Sumenep 07 Juni 1993. Pendidikannya ditempuh di SDN Kertagena Laok II, Kadur Pamekasan, MI Miftahul Ulum Kertagena Laok, MTs. Al-Ghazali Rombasan Pragaan Sumenep, MAK Annuqayah Guluk-guluk, S1 di STIKA (Instika, sekarang) Guluk – guluk Sumenep Jurusan PAI, S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya Prodi Pendidikan Islam (UIN Sunan Ampel, sekarang). Selain, pernah nyantri 7 tahun di Pondok Pesantren An – Nuqayah Guluk – guluk Sumenep Madura. Pernah aktif sebagai aktifis intra kampus dan ekstra kampus. Intra kampus, ketua LPM, ketua DPM STIKA guluk – guluk. Ekstra kampus, PC PMII, PC IPNU, dan Wakil Ketua PC LAZISNU Sumenep.
Pernah menjadi wartawan radar Madura Jawa Pos (2009), Wartawan media online berita2.com (2010), dan penulis naskah berita dan hiburan di Madura Channel TV (2010-2011). Sejak tahun 2012 sampai sekarang fokus mengabdi sebagai dosen tetap fakultas tarbiyah Instika Guluk-guluk. Materi yang diampu, Ilmu Pendidikan Islam, Sejarah Pendidikan Islam dan Metode Pembelajaran PAI.
Tujuan di terbitkannya buku Jejak Intelektual Pendidikan Islam yaitu untuk mengembangkan intelektual dan masa depan sistem pendidikan islam di Indonesia yang lebih baik serta melestarikan keragamannya sehingga pendidikan islam seperti di pesantren Indonesia tetap mempunyai cirri khas dan gaya tersendiri.
Pada bab 1, buku ini menjelaskan tentang teori – teori yang membahas keaktivitasan manusia yang berpijak pada sumber – sumber ajaran islam, misalnya nilai ajaran moral intelektual, moral spiritual dan moral sosial orang – orang beragama islam. Mengapa manusia (yang beragama islam) sebagai titik awal kajian ini ? sebab peradaban dunia tidak lepas dan bersumber dari makhluk allah bernama manusia. Manusia adalah objek akan tetapi juga sebagai subjek, jadi manusia menjadi titik awal dari lahirnya semua konfigurasi karena, manusia yang menjadi titik kajian yang memiliki keterkaitan baik dari segi emosi, sosial, spiritual, procedural dan material dengan pendidikan islam.
Pada bab 2, sumber inspirasi pendidikan islam adalah al-qur’an. Al-qur’an merupakan mukjizat luar biasa yang dianugerahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an merupakan sebuah kitab suci yang memuat ajaran agama, moral, konsep relasi sosial ilmu pengetahuan dan sejumlah konsep yang berkaitan dengan kepentingan umat manusia baik duniawiyah atau ukhrawiyah. Al-qur’an juga sebagai sumber energi ilmu pengetahuan diantaranya memuat materi sacral tentang keimanan (aqidah), akhlak dan hukum (syariah).
Pada bab 3, menjelaskan tentang institusi pendidikan islam Indonesia. Islam mulai berkembang di Indonesia sekitar abad ke-7 yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat. Karena pada abad itu penduduk di Indonesia sebagaian besar masih memeluk agama Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme. Persentuhan warga pribumi dengan para pedagang ini membuka jalan panjang tergerusnya rasa dan kepercayaan masyarakat pribumi akan kenyakinan yang sudah mendarah daging. Interaksi antara masyarakat pribumi dengan para saudagar terus berlangsung sampai banyak sejumlah saudagar menikah dengan masyarakat pribumi membuat komunitas muslim. Islamisasi terus berkembang dengan diketemukannya sejumlah peninggalan sejarah yang bercorak islam misalnya ditemukannya batu nisan, yang bertuliskan kaligrafi, langgar dan pondok pesantren.
Pada bab 4, memberikan gambaran problem pendidikan islam. Problem adalah masalah yang henting, hadirnya masalah satu sisi bias member inspirasi mencari cara memecahkannya (solusi) dalam pandangan ilmu psikologi masalah pada diri individu bisa memicu dan memacu cairan kedewasaan baik wilayah emosi dan imajinasi. Seseorang menjadi lebih dewasa, bijaksana dalam mencari solusi yang dihadapi karena mampu menghindari masalah. Di dunia pendidikan masalah yang sering menimpa diantaranya pada wilayah system pengelolaan, kurikulum, sumber daya manusia dan procedural lainnya.
Pada bab 5, tentang pembentukan karakter muslim. Seorang pendidik harus memberikan informasi kepada anak didiknya yang berkaitan dengan pembentukan karakter dengan menggunakan metode yang bisa dipahami oleh anak didik. Metode mengajar BAAI diharapkan menjadi langkah awal menetralisir hasrat melakukan tindakan yang dilarang agama misalnya, korupsi.
Pada bab 6, tentang guru. Guru adalah sosok yang memberikan ruang mencerahakan kepada umat manusia, sedangkan pendidik adalah orang yang berakhlak dan cerdas memiliki wawasan luas dan mampu mengayomi semua unsure yang menjadi lahan garapannya. Peran guru adalah mendampingi anak didik dalam belajar mencari tahu tentang informasi penting yang bersifat ilmu pengetahuan .
Pada bab 7, menerangkan tentang pendidikan islam dan tantangan globalisasi, Pendidikan islam adalah kegiatan pendidikan keislaman yang berada dalam kampiun pendidikan nasional. Pendidikan islam dan pendidikan nasional merupakan satu kesatuan yang menjadi salah satu kekayaan NKRI.
Buku ini mempunyai keunikan dan ciri khas karena secara spesifik penulis mengemas dan meramu nya secara integratif antara pendidikan, salaf dan modern. Tentunya buku ini menyatu padukan secara dinamis, sinergis dan aplikatif sehingga dapat berkontribusi bagi kontribusi pemikiran pendidikan islam yang berkembang di Indonesia saat ini.
Setelah saya membaca buku Jejak intelektual Pendidikan Islam karya zaitur rahem, M.Pd.I sejauh ini saya temukan kekurangan didalam buku ini, mengenai ulasan pada setiap poin materi hanya sepintas.
Sasarannya yaitu kepada semua masyarakat Indonesia terutama kepada lingkungan Pondok Pesantren. Manfaatnya untuk lingkungan Pondok Pesantren agar suatu hari nanti bila sudah keluar dari Pondok Pesantren mempunyai bekal dan ilmu yang dapat digunakan di lingkungan masyarakat dan menjadikan Pendidikan Islam di lingkungan Pondok Pesantren suatu pendidikan yang modernisasi. Buku ini cocok untuk dibaca bagi masyarakat khalayak atau lingkungan Pondok Pesantren. Alasannya yaitu karena buku ini menjelaskan tentang Pendidikan Islam yang modern dan mengikuti perkembangan zaman.

Kamis, 11 Agustus 2016


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A" dengan Nomor SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur. Universitas yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam jajaran PTS terkemuka di Indonesia. Oleh karena didominasi warna dinding putih, UMM sering disebut sebagai kampus putih
UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Pada sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM, dan sekarang ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.
SEJARAH SINGKAT KOTA LUMAJANG
       Bumi LUMAJANG sejak jaman Nirleka dikenal sebagai daerah yang "PANJANG-PUNJUNG PASIR WUKIR GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA".

       PANJANG-PUNJUNG berarti memiliki sejarah yang lama. Dari peninggalan-peninggalan Nirleka maupun prasasti yang banyak ditemukan di daerah Lumajang cukup membuktikan hal itu.

       Beberapa prasasti yang pernah ditemukan, antara lain Prasasti Ranu Gumbolo. Dalam prasasti tersebut terbaca "LING DEVA MPU KAMESWARA TIRTAYATRA". Pokok-pokok isinya adalah bahwa Raja Kameswara dari Kediri pernah melakukan TIRTAYATRA ke dusun Tesirejo kecamatan Pasrujambe, juga pernah ditemukan prasasti yang merujuk pada masa pemerintahan Raja Kediri KERTAJAYA.
Beberapa bukti peninggalan yang ada antara lain :