Tuhan..
ketika aku tak sanggup meniti jalan kehidupan di dunia ini.
Tak mampu menerka pahitnya roda kehidupan.
Dan tak kuasa menahan beban derita
Aku terpuruk dan benar memang sangat terpuruk
Namun..
Aku masih tak sadarkan diri hingga aku tak kuasa membuka lebar jendela mataku melihat keindahan dunia yang saat ini sedang diperbincangkan oleh alam.
Hingga akhirnya kau hadirkan sesosok pria yang ku sebut 'mantan' hadir dalam keterpurukanku
Kau sadarkan aku makna kehidupan lewat dia
Kau beri aku kekuatan lewat jemarinya yang mampu menggenggam erat tanganku dan menarikku menuju kehidupanku yang baru.
Lila Dwi Anggraeni
Senin, 23 September 2019
Sabtu, 21 September 2019
Hari ini aku ingin terbang, mengarungi samudra dan singgah di lautan Pasifik. Esok aku ingin singgah di singgasana kerajaan berdampingan dengan pangeran yang entah dari mana asalnya. Tuhan tau, aku lemah dan tak berdaya. Dengan begitu Tuhan berikan aku seribu kekuatan tuk bisa jalan tanpa kaki, berpikir tanpa otak dan makan tanpa tangan. Biarpun tangan patah, jatuh tanpa sayap, tidak masalah karena dunia itu keras tugas kita sekarang harus ngegasss..
Senin, 01 Oktober 2018
IMPIAN
YANG TERTUNDA
Malam
yang sunyi datang, bulan purnama mulai
menampakkan cahayanya yang terang. Kupandangi bintang yang menari-nari
diatas awan. Angin pun menyapa seolah ia hadir sebagai pelengkap, bertiup
sepoi-sepoi merasuk kedalam tulang-tulang bak menyejukkan jiwa yang kelam.
Ketika
impian datang, pikiranku pun berputar . entah apa yang ingin diputar hanya
malam yang akan menerka. Jantung mulai berdebar, tulang rusukku ikut bergetar
seakan mereka yang menyaksikan impian yang datang.
Didepan
mata terbayang sesosok gadis manis berhijab, memakai jas putih dan tersenyum
seperti rembulan yang cerah. Gadis itu pergi membawa alat yang tak lain adalah
perlengkapan dokter. Tiba-tiba… bayangan itu hilang oleh kakak yang sengaja
megagetkanku.
“Doooooooooorrrrrrrrrrrrrrrr”
sambil menepuk pundakku
“Hhhhzzz….
Huh ngagetin aja” dengusku ke kakakku yang suka jail
“nglamunin
apa toh??? dari tadi dipanggil-panggil gak nyaut-nyaut, kalau gini marah-marah
gak jelas” celotehnya
“ahhh…
belum cukup umur gak bakal ngerti urusan anak kecil” isengku
“ohhhh….
Masih kecil toh??? Belum dewasa berarti yaa??? Kasian…”
Sewot
aja… eh kak jadi dokter itu apa enak???” tanyaku penuh penasaran
“gak
enak” jawabnya
“kenapa
kog gak enak???”
“iya
soalnya dokter itu susah pas kuliah tapi mudahnya pas dia udah dilokasi kerja”
jelasnya sambil menatapku penuh heran.
“kalau
perawat kak???”
“
kalau kamu mau kuliah diAKPER, dijamin enak Cuma pas kamu kerja nanti bakal
banyak yang akan kerja jadi perawat”
“lalu
yang mudah apa kak???”
“mau
tau aja apa mau tau banget”
“aku
serius ini”
“aku
duarius deh”
“ahhh
tau deh”
“ngambek”
“enggak…
siapa juga yang ngambek??”
“kenapa
kamu nanya-nanya gituan, bukannya kamu udah punya cita-cita, emang cita-cita
kamu apa???” Tanya kakak dengan mencubit tanganku.
“aduhh
sakit… aku pengen jadi dokter, itu cita-citaku mulai kecil biar aku bisa bantu
orang-orang sakit. Supaya mereka nanti bisa sembuh.”
“kamu
gak pengen jadi guru apa???” sahut ibuku
“gimana
yaa.. aku gak tertarik sepertinya, bu!!!”
“padahal
jadi guru itu enak”
“pengangkatannya
lama kan???”
“iya
kalau dijawa kalau diluar jawa yaa mudah toh”
“a….
yang mau keluar jawa loh males bu, disana sepi gak seramai dijawa sini”
“disana
kan banyak hutannya, lah disini kan gak ada hutan, yaa mbok jangan
disbanding-bandingkan toh yaa jelas beda jauh”
“tapi
aku pengen jadi dokter, bu”
“jangan,
ndok!!! Abi takut kamu gak kuat kuliah kedokteran” sahut ayahku
“tapi
aku pengen, yaudah bi aku kuliah di AKPER aja yaa???”
“iya
wes gak apa-apa”
“beneran”
“iya”
Malam
pun semakin gelap, tapi bulan masih tetap bersinar terang, mataku mulai sayu
itu pertanda aku harus tidur, tuk memenuhi sunnah rasul. Bantal gulingku pun
memanggik-manggil dan aku bergegas tidur.
“bunda..
abi.. aku tidur”
“iya..
jangan lupa berdo’a dulu”
“iya..
selamat malam”
“malam”
Akupun
tidur dengan lelap dan bermimpi dengan indahnya malam hingga saat itu aku tak
sadar, pagi telah hadir matahari mulai muncul dari tempat persembunyiannya,
bulan pun hilang saat matahari muncul. Tiba-tiba….
“ayo
bangun”
“aaaaaa…
masih ngantuk” sambil menggeliatan badan.
“ikut
gak kepantai, gak ikut yaa Alhamdulillah kalau iut yaa ayo”
“kepantai
sekarang??? Masih pagi tau!!” celetusku
“yaudah
kalau gak ikut, Alhamdulillah mobilnya longgar kalau kamu gak ikut” jailnya.
“aaaaaaa…
enggak-enggak aku ikut, wekk!!!”
“yaudah
cepat mandi sana”
“iya
bawel,” aku pun bergegas kekamar mandi.
Setelah
itu, aku dan kelurga berangkat kepantai dengan mengendarai mobil. Tak lama
kemudian kita telah sampai ditempat tujuan. Kita pun turun dari mobil dan
berjalan menuju pantai.
“horee
kita sampai”
“iya..
jangan lupa kameranya”
“oke”
Ketika
aku melihat ombak yang menggulung-gulung melukiskan pasang surut kehidupan.
Menepis menjauhi pantai ketika ia datang
perlahan menuju imajinasi. Butiran pasir setiap saat dapat berubah menghantui
sii pejalan kaki. Karamnya sampan tersebut ia perhatikan, hancur runtuh dan tak
dapat dibenahi kembali. Partikel zat cair menghujani tumpukan ikan-ikan asing
yang terjemur sore lalu. Ketika merendamnya dengan air garam, sehari semalam
menunggu rasa asin itu muncul supaya kucing garong tetangga sebelah tak bisa
mencuri pandang. Air laut warna biru adalah penghujung masa setelah kita berada
dipantai balik cakrawala. Berebut merebahkan badan. Nandang berperang menguntai
keberkahan. Kita pun bermain dengan air dan ombak, pasir putih yang indah dan
setelah itu kita pun diajak pulang.
“ayo
pulang, udah siang”
“ahh…
masih pengen main bunda”
“ayo…
cepetan”
“iya”
sambil aku jalan menuju mobil.
Tiba-tiba dalam mobil ayahku berbicara.
“kamu
nanti jadi kuliah dimana??? Tanya abiku
“AKPER
MALANG” jawabku dengan senang.
“ahh..
ngapain kuliah di AKPER” celetus kakakku
“iya
enakan ngambil sastra”
“lah…
betul itu, nanti kamu bisa jadi dosen”
“biarin
wes, cita-cita dia yang nentuin” jawab ayahku dengan nada halus
“yee..
aku nanti jadi perawat”
“hadeeeehh"
sesampainya dirumah tiba-tiba ayahku berkata tentang cita-cita yang
ingin kuraih dan itu sangat
mengecewakanku.
“cha” panggil ayahku
“iya,bii” jawabku
“ndok, gimana kalau kamu ngambil sastra saja, soalnya kalau kamu
ngambil kesehatan peluangnya sangat
kecil ndok”
“tapi, bi aku pengen ngambil kesehatan” sambil menangis
“pikirin lagi yang matang , ndok !!! jangan sampai nyesel
belakangan, takutnya nanti kamu gak dapat kerjaan, gimana???”
“iya, bii” jawabku dengan isak tangis yang mendalam
“iya cha, mending kamu ngambil sastra aja” pinta ibuku
“iya… lebih enak, peluang banyak” jawab kakakku
“aaaaa… sumpek” aku marah dan beranjak menuju kekamar
“yeee.. ngambek” jail kakakku
“berisik” sentakku
Aku
menangis dalam kamar, menumpahkan air mata dalam kesedihan. Rasa sakit yang
kurasa sangat sakit dan sangat mendalam, kecewa tak dapat ku tahan. Perih saat
hati tergores keinginan yang tak kesampaian. Derita akan kujalani sendiri
hingga waktu akan menentukan jawaban. Hingga suatu saat mampu menaqhan dan
memendam keinginan demi kebahagiaan orang tua yang kusayang. Dan aku pun setuju
untuk berkecimbung didunia sastra.
“bii.. aku mau kuliah disastra”
“Alhamdulillah” jawab abi dan bundaku.
“yaa… harus mau toh!!! Usil kakakku
“tapi aku gak mau pas aku ngambil sastra jurusan apa yang aku pengen
ditentuin kalian lagi” pintaku dengan nada agak keras.
Iya, mau ngambil apa???” abiku pun bertanya
“aku mau ngambil sastra daerah, karena sastra daerah jarang di
Indonesia. Insyaallah nanti aku akan melanjutkan S2 dan aku nanti akan jadi
seorang professor sastra daerah, jadi abi sama bunda dan terutama kakak, jangan
melarang aku untuk cita-citau yang ini” jelasku
“oke” kakakku pun menjawab dengan mengacungkan jempolnya
“iya kalau itu terserah kamu” abi dan bunda pun menjawab.
“oke” jawabku
Dan sekarang semua orang ayah, bunda dan kakakku tak pernah
bertanya-tanya lagi jurusan apa yang
akan ku ambil, dan aku pun lega.
Sabtu, 06 Januari 2018
Surat Cinta Tahun Baru Untuk Lila
Assalamu'alaikum
Kamu adalah wanita yang selalu memberi ku senyuman, memberi ku
semangat tanpa tahu artinya menyerah. Berjalan bersama mu adalah cara untuk
mempercepat waktu, dan merindukan mu adalah cara untuk memperlambat waktu.
Mungkin ini lucu bahkan aneh bagimu, tapi untuk pertama kalinya aku
ingin berkata bahwa "aku suka kamu".
Kata yang mungkin setiap manusia dapat menjabarkan nya. Kata yang
akan mewakili rasa yang tertanam dalam hati dengan bgtu rapi nya. Atau bahkan
bisa menjadi kata tamparan dari ketidak berdayaan hati, maka dari itu aku akan
mengirimkan kata sejuta maaf.
Dan unk pertama kalinya juga aku memohon izin kepada mu "untuk
pergi menjauh darimu". Bukan karena aku benci atau pun kecewa, hanya untuk
menjaga hati yang selalu lemah dan rapuh ini. Hati ini tidak tahu caranya untuk
berbohong ataupun berdiri di atas keberanian, hati ini tidak bisa bersembunyi,
bgtu juga dengan rasa.
Aku akan pergi, tapi bukan pula untuk berteman dengan perpisahan.
Aku pergi karena aku tahu bahwa cinta akan berteman dengan kesakitan. Ingin aku
berkata bahwa hati ini sudah tidak kuat lagi beradu kasih dengan kesedihan dan
kesakitan.
Cinta akan selalu menguatkan, karna begitu lah hakikatnya cinta,
maka aku ingin menjadikan ini sebagai secercah kekuatan untuk kita melangkah
maju. Aku akan tetap menjadi aku dan kamu akan tetap menjadi kamu. Jalan akan
terus berputar, hidup akan terus berlanjut dan kenangan akan terus menjadi
cerita dalam ingatan.
Aku tak pernah menyesali pertemuan kita atau bahkan mengutuk
perkenalan kita. Aku bersyukur bisa mengenal mu walau hanya sejengkal nama dan
senyummu.
Terima kasih untuk waktu, perhatian, tenaga yang kamu berikan, akan
aku rangkai dalam suatu kisah yang indah dalam ingatan untuk aku nikmati
sendiri. Sekali lagi terimakasih dan mohon maaf.
Bendosari,
01 Januari 2018
Ttd.
VGreen
Wassalamu'alaikum
Minggu, 30 Oktober 2016
My Resensi
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN
ISLAM
Pengarang : Zaitur
Rahem, M.Pd.I.
Penyunting : Agus Salim
Chamidi
Penerbit : Pustaka
Ilmu
Tahun Terbit : 2016
Tebal : xii +
124 halaman
Harga : Rp. 48.500
Zaitur Rahem M.pd.I, lahir di Sumenep 07 Juni 1993.
Pendidikannya ditempuh di SDN Kertagena Laok II, Kadur Pamekasan, MI Miftahul
Ulum Kertagena Laok, MTs. Al-Ghazali Rombasan Pragaan Sumenep, MAK Annuqayah
Guluk-guluk, S1 di STIKA (Instika, sekarang) Guluk – guluk Sumenep Jurusan PAI,
S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya Prodi Pendidikan Islam (UIN Sunan Ampel,
sekarang). Selain, pernah nyantri 7 tahun di Pondok Pesantren An – Nuqayah
Guluk – guluk Sumenep Madura. Pernah aktif sebagai aktifis intra kampus dan
ekstra kampus. Intra kampus, ketua LPM, ketua DPM STIKA guluk – guluk. Ekstra
kampus, PC PMII, PC IPNU, dan Wakil Ketua PC LAZISNU Sumenep.
Pernah menjadi wartawan radar Madura Jawa Pos (2009),
Wartawan media online berita2.com (2010), dan penulis naskah berita dan hiburan
di Madura Channel TV (2010-2011). Sejak tahun 2012 sampai sekarang fokus
mengabdi sebagai dosen tetap fakultas tarbiyah Instika Guluk-guluk. Materi yang
diampu, Ilmu Pendidikan Islam, Sejarah Pendidikan Islam dan Metode Pembelajaran
PAI.
Tujuan di terbitkannya buku Jejak Intelektual Pendidikan
Islam yaitu untuk mengembangkan intelektual dan masa depan sistem pendidikan
islam di Indonesia yang lebih baik serta melestarikan keragamannya sehingga
pendidikan islam seperti di pesantren Indonesia tetap mempunyai cirri khas dan
gaya tersendiri.
Pada bab 1, buku ini menjelaskan tentang teori – teori yang
membahas keaktivitasan manusia yang berpijak pada sumber – sumber ajaran islam,
misalnya nilai ajaran moral intelektual, moral spiritual dan moral sosial orang
– orang beragama islam. Mengapa manusia (yang beragama islam) sebagai titik
awal kajian ini ? sebab peradaban dunia tidak lepas dan bersumber dari makhluk
allah bernama manusia. Manusia adalah objek akan tetapi juga sebagai subjek, jadi
manusia menjadi titik awal dari lahirnya semua konfigurasi karena, manusia yang
menjadi titik kajian yang memiliki keterkaitan baik dari segi emosi, sosial,
spiritual, procedural dan material dengan pendidikan islam.
Pada bab 2, sumber inspirasi pendidikan islam adalah
al-qur’an. Al-qur’an merupakan mukjizat luar biasa yang dianugerahkan Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an merupakan sebuah kitab suci yang memuat
ajaran agama, moral, konsep relasi sosial ilmu pengetahuan dan sejumlah konsep
yang berkaitan dengan kepentingan umat manusia baik duniawiyah atau ukhrawiyah.
Al-qur’an juga sebagai sumber energi ilmu pengetahuan diantaranya memuat materi
sacral tentang keimanan (aqidah), akhlak dan hukum (syariah).
Pada bab 3, menjelaskan tentang institusi pendidikan islam
Indonesia. Islam mulai berkembang di Indonesia sekitar abad ke-7 yang dibawa
oleh para pedagang dari Gujarat. Karena pada abad itu penduduk di Indonesia
sebagaian besar masih memeluk agama Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme. Persentuhan
warga pribumi dengan para pedagang ini membuka jalan panjang tergerusnya rasa
dan kepercayaan masyarakat pribumi akan kenyakinan yang sudah mendarah daging.
Interaksi antara masyarakat pribumi dengan para saudagar terus berlangsung
sampai banyak sejumlah saudagar menikah dengan masyarakat pribumi membuat
komunitas muslim. Islamisasi terus berkembang dengan diketemukannya sejumlah
peninggalan sejarah yang bercorak islam misalnya ditemukannya batu nisan, yang
bertuliskan kaligrafi, langgar dan pondok pesantren.
Pada bab 4, memberikan gambaran problem pendidikan islam.
Problem adalah masalah yang henting, hadirnya masalah satu sisi bias member
inspirasi mencari cara memecahkannya (solusi) dalam pandangan ilmu psikologi
masalah pada diri individu bisa memicu dan memacu cairan kedewasaan baik
wilayah emosi dan imajinasi. Seseorang menjadi lebih dewasa, bijaksana dalam
mencari solusi yang dihadapi karena mampu menghindari masalah. Di dunia
pendidikan masalah yang sering menimpa diantaranya pada wilayah system
pengelolaan, kurikulum, sumber daya manusia dan procedural lainnya.
Pada bab 5, tentang pembentukan karakter muslim. Seorang
pendidik harus memberikan informasi kepada anak didiknya yang berkaitan dengan
pembentukan karakter dengan menggunakan metode yang bisa dipahami oleh anak
didik. Metode mengajar BAAI diharapkan menjadi langkah awal menetralisir hasrat
melakukan tindakan yang dilarang agama misalnya, korupsi.
Pada bab 6, tentang guru. Guru adalah sosok yang memberikan
ruang mencerahakan kepada umat manusia, sedangkan pendidik adalah orang yang
berakhlak dan cerdas memiliki wawasan luas dan mampu mengayomi semua unsure
yang menjadi lahan garapannya. Peran guru adalah mendampingi anak didik dalam
belajar mencari tahu tentang informasi penting yang bersifat ilmu pengetahuan .
Pada bab 7, menerangkan tentang pendidikan islam dan
tantangan globalisasi, Pendidikan islam adalah kegiatan pendidikan keislaman
yang berada dalam kampiun pendidikan nasional. Pendidikan islam dan pendidikan
nasional merupakan satu kesatuan yang menjadi salah satu kekayaan NKRI.
Buku ini mempunyai keunikan dan ciri khas karena secara
spesifik penulis mengemas dan meramu nya secara integratif antara pendidikan,
salaf dan modern. Tentunya buku ini menyatu padukan secara dinamis, sinergis
dan aplikatif sehingga dapat berkontribusi bagi kontribusi pemikiran pendidikan
islam yang berkembang di Indonesia saat ini.
Setelah saya membaca buku Jejak
intelektual Pendidikan Islam karya zaitur rahem, M.Pd.I sejauh ini saya temukan
kekurangan didalam buku ini, mengenai ulasan pada setiap poin materi hanya
sepintas.
Sasarannya yaitu kepada semua
masyarakat Indonesia terutama kepada lingkungan Pondok Pesantren. Manfaatnya
untuk lingkungan Pondok Pesantren agar suatu hari nanti bila sudah keluar dari
Pondok Pesantren mempunyai bekal dan ilmu yang dapat digunakan di lingkungan
masyarakat dan menjadikan Pendidikan Islam di lingkungan Pondok Pesantren suatu
pendidikan yang modernisasi. Buku ini cocok untuk dibaca bagi masyarakat
khalayak atau lingkungan Pondok Pesantren. Alasannya yaitu karena buku ini
menjelaskan tentang Pendidikan Islam yang modern dan mengikuti perkembangan
zaman.
Kamis, 11 Agustus 2016
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A"
dengan Nomor SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III
terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota
Malang, Jawa Timur. Universitas
yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah
dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam
jajaran PTS terkemuka di Indonesia. Oleh karena didominasi warna dinding putih,
UMM sering disebut sebagai kampus putih
UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Pada sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM, dan sekarang ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.
UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Pada sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM, dan sekarang ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.
Bumi
LUMAJANG sejak jaman Nirleka dikenal sebagai daerah yang "PANJANG-PUNJUNG
PASIR WUKIR GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA".
PANJANG-PUNJUNG berarti memiliki sejarah yang lama. Dari peninggalan-peninggalan Nirleka maupun prasasti yang banyak ditemukan di daerah Lumajang cukup membuktikan hal itu.
Beberapa prasasti yang pernah ditemukan, antara lain Prasasti Ranu Gumbolo. Dalam prasasti tersebut terbaca "LING DEVA MPU KAMESWARA TIRTAYATRA". Pokok-pokok isinya adalah bahwa Raja Kameswara dari Kediri pernah melakukan TIRTAYATRA ke dusun Tesirejo kecamatan Pasrujambe, juga pernah ditemukan prasasti yang merujuk pada masa pemerintahan Raja Kediri KERTAJAYA.
PANJANG-PUNJUNG berarti memiliki sejarah yang lama. Dari peninggalan-peninggalan Nirleka maupun prasasti yang banyak ditemukan di daerah Lumajang cukup membuktikan hal itu.
Beberapa prasasti yang pernah ditemukan, antara lain Prasasti Ranu Gumbolo. Dalam prasasti tersebut terbaca "LING DEVA MPU KAMESWARA TIRTAYATRA". Pokok-pokok isinya adalah bahwa Raja Kameswara dari Kediri pernah melakukan TIRTAYATRA ke dusun Tesirejo kecamatan Pasrujambe, juga pernah ditemukan prasasti yang merujuk pada masa pemerintahan Raja Kediri KERTAJAYA.
Beberapa bukti peninggalan yang ada antara lain :
Langganan:
Postingan (Atom)