Laman

Minggu, 30 Oktober 2016

My Resensi



PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM

Judul Buku : Jejak Intelektual Pendidikan Islam
Pengarang   : Zaitur Rahem, M.Pd.I.
Penyunting : Agus Salim Chamidi
Penerbit      : Pustaka Ilmu
Tahun Terbit : 2016
Tebal           : xii + 124 halaman
Harga          : Rp. 48.500








Zaitur Rahem M.pd.I, lahir di Sumenep 07 Juni 1993. Pendidikannya ditempuh di SDN Kertagena Laok II, Kadur Pamekasan, MI Miftahul Ulum Kertagena Laok, MTs. Al-Ghazali Rombasan Pragaan Sumenep, MAK Annuqayah Guluk-guluk, S1 di STIKA (Instika, sekarang) Guluk – guluk Sumenep Jurusan PAI, S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya Prodi Pendidikan Islam (UIN Sunan Ampel, sekarang). Selain, pernah nyantri 7 tahun di Pondok Pesantren An – Nuqayah Guluk – guluk Sumenep Madura. Pernah aktif sebagai aktifis intra kampus dan ekstra kampus. Intra kampus, ketua LPM, ketua DPM STIKA guluk – guluk. Ekstra kampus, PC PMII, PC IPNU, dan Wakil Ketua PC LAZISNU Sumenep.
Pernah menjadi wartawan radar Madura Jawa Pos (2009), Wartawan media online berita2.com (2010), dan penulis naskah berita dan hiburan di Madura Channel TV (2010-2011). Sejak tahun 2012 sampai sekarang fokus mengabdi sebagai dosen tetap fakultas tarbiyah Instika Guluk-guluk. Materi yang diampu, Ilmu Pendidikan Islam, Sejarah Pendidikan Islam dan Metode Pembelajaran PAI.
Tujuan di terbitkannya buku Jejak Intelektual Pendidikan Islam yaitu untuk mengembangkan intelektual dan masa depan sistem pendidikan islam di Indonesia yang lebih baik serta melestarikan keragamannya sehingga pendidikan islam seperti di pesantren Indonesia tetap mempunyai cirri khas dan gaya tersendiri.
Pada bab 1, buku ini menjelaskan tentang teori – teori yang membahas keaktivitasan manusia yang berpijak pada sumber – sumber ajaran islam, misalnya nilai ajaran moral intelektual, moral spiritual dan moral sosial orang – orang beragama islam. Mengapa manusia (yang beragama islam) sebagai titik awal kajian ini ? sebab peradaban dunia tidak lepas dan bersumber dari makhluk allah bernama manusia. Manusia adalah objek akan tetapi juga sebagai subjek, jadi manusia menjadi titik awal dari lahirnya semua konfigurasi karena, manusia yang menjadi titik kajian yang memiliki keterkaitan baik dari segi emosi, sosial, spiritual, procedural dan material dengan pendidikan islam.
Pada bab 2, sumber inspirasi pendidikan islam adalah al-qur’an. Al-qur’an merupakan mukjizat luar biasa yang dianugerahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Al-qur’an merupakan sebuah kitab suci yang memuat ajaran agama, moral, konsep relasi sosial ilmu pengetahuan dan sejumlah konsep yang berkaitan dengan kepentingan umat manusia baik duniawiyah atau ukhrawiyah. Al-qur’an juga sebagai sumber energi ilmu pengetahuan diantaranya memuat materi sacral tentang keimanan (aqidah), akhlak dan hukum (syariah).
Pada bab 3, menjelaskan tentang institusi pendidikan islam Indonesia. Islam mulai berkembang di Indonesia sekitar abad ke-7 yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat. Karena pada abad itu penduduk di Indonesia sebagaian besar masih memeluk agama Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme. Persentuhan warga pribumi dengan para pedagang ini membuka jalan panjang tergerusnya rasa dan kepercayaan masyarakat pribumi akan kenyakinan yang sudah mendarah daging. Interaksi antara masyarakat pribumi dengan para saudagar terus berlangsung sampai banyak sejumlah saudagar menikah dengan masyarakat pribumi membuat komunitas muslim. Islamisasi terus berkembang dengan diketemukannya sejumlah peninggalan sejarah yang bercorak islam misalnya ditemukannya batu nisan, yang bertuliskan kaligrafi, langgar dan pondok pesantren.
Pada bab 4, memberikan gambaran problem pendidikan islam. Problem adalah masalah yang henting, hadirnya masalah satu sisi bias member inspirasi mencari cara memecahkannya (solusi) dalam pandangan ilmu psikologi masalah pada diri individu bisa memicu dan memacu cairan kedewasaan baik wilayah emosi dan imajinasi. Seseorang menjadi lebih dewasa, bijaksana dalam mencari solusi yang dihadapi karena mampu menghindari masalah. Di dunia pendidikan masalah yang sering menimpa diantaranya pada wilayah system pengelolaan, kurikulum, sumber daya manusia dan procedural lainnya.
Pada bab 5, tentang pembentukan karakter muslim. Seorang pendidik harus memberikan informasi kepada anak didiknya yang berkaitan dengan pembentukan karakter dengan menggunakan metode yang bisa dipahami oleh anak didik. Metode mengajar BAAI diharapkan menjadi langkah awal menetralisir hasrat melakukan tindakan yang dilarang agama misalnya, korupsi.
Pada bab 6, tentang guru. Guru adalah sosok yang memberikan ruang mencerahakan kepada umat manusia, sedangkan pendidik adalah orang yang berakhlak dan cerdas memiliki wawasan luas dan mampu mengayomi semua unsure yang menjadi lahan garapannya. Peran guru adalah mendampingi anak didik dalam belajar mencari tahu tentang informasi penting yang bersifat ilmu pengetahuan .
Pada bab 7, menerangkan tentang pendidikan islam dan tantangan globalisasi, Pendidikan islam adalah kegiatan pendidikan keislaman yang berada dalam kampiun pendidikan nasional. Pendidikan islam dan pendidikan nasional merupakan satu kesatuan yang menjadi salah satu kekayaan NKRI.
Buku ini mempunyai keunikan dan ciri khas karena secara spesifik penulis mengemas dan meramu nya secara integratif antara pendidikan, salaf dan modern. Tentunya buku ini menyatu padukan secara dinamis, sinergis dan aplikatif sehingga dapat berkontribusi bagi kontribusi pemikiran pendidikan islam yang berkembang di Indonesia saat ini.
Setelah saya membaca buku Jejak intelektual Pendidikan Islam karya zaitur rahem, M.Pd.I sejauh ini saya temukan kekurangan didalam buku ini, mengenai ulasan pada setiap poin materi hanya sepintas.
Sasarannya yaitu kepada semua masyarakat Indonesia terutama kepada lingkungan Pondok Pesantren. Manfaatnya untuk lingkungan Pondok Pesantren agar suatu hari nanti bila sudah keluar dari Pondok Pesantren mempunyai bekal dan ilmu yang dapat digunakan di lingkungan masyarakat dan menjadikan Pendidikan Islam di lingkungan Pondok Pesantren suatu pendidikan yang modernisasi. Buku ini cocok untuk dibaca bagi masyarakat khalayak atau lingkungan Pondok Pesantren. Alasannya yaitu karena buku ini menjelaskan tentang Pendidikan Islam yang modern dan mengikuti perkembangan zaman.

Kamis, 11 Agustus 2016


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A" dengan Nomor SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur. Universitas yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam jajaran PTS terkemuka di Indonesia. Oleh karena didominasi warna dinding putih, UMM sering disebut sebagai kampus putih
UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Pada sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM, dan sekarang ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.
SEJARAH SINGKAT KOTA LUMAJANG
       Bumi LUMAJANG sejak jaman Nirleka dikenal sebagai daerah yang "PANJANG-PUNJUNG PASIR WUKIR GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA".

       PANJANG-PUNJUNG berarti memiliki sejarah yang lama. Dari peninggalan-peninggalan Nirleka maupun prasasti yang banyak ditemukan di daerah Lumajang cukup membuktikan hal itu.

       Beberapa prasasti yang pernah ditemukan, antara lain Prasasti Ranu Gumbolo. Dalam prasasti tersebut terbaca "LING DEVA MPU KAMESWARA TIRTAYATRA". Pokok-pokok isinya adalah bahwa Raja Kameswara dari Kediri pernah melakukan TIRTAYATRA ke dusun Tesirejo kecamatan Pasrujambe, juga pernah ditemukan prasasti yang merujuk pada masa pemerintahan Raja Kediri KERTAJAYA.
Beberapa bukti peninggalan yang ada antara lain :